Jumat, 20 Februari 2009

penantian..tak berujung

Menyadari situasi spt ini adalah hal yang menyesakkan dada...
Terbaring tak bertenaga, tertampik suasana
Yang memang tak di-izinkan utk berubah...
Memang harus inilah adanya...
Tanpa dayaku tuk berkata-kata...tuk meminta..

Ketika tangan terbuka untuk memeluk,
pada akhirnya tertampik juga..
Oleh situasi yg tak memungkinkan...
Tertahan cengkraman yang semestinya...akan selamanya..

Ketika tangan terangkat untuk membelai,
hanya ada respons dingin yang membeku..,
Membeku tertahan segala yg lebih ada, lebih nyata..

Air mata ini bukan seperti air...
yang seharusnya mengalir mengikuti muara sungai..
Air mata ini hanya selalu tertahan di pelupuk mata..
Menyelami sesaknya jiwa, tanpa tau hrs bagaimana...

Menanti dalam kesunyian malam,
Dalam keseharian...
Menanti saat mentari menyapa,
Menanti sebuah hangatnya cahaya,
Penantian ini utk segala suasana..
untuk semua musim yg pernah ada di muka bumi..
Menanti respon kasih tak bersyarat...

Penantian yang tidak kunjung membuahkan hasil,
hanya sejumput keingin tahuan yg mungkin tak berarti olehnya...
Tentang keberadaannya kini...
Adakah-ku juga dalam benaknya kini...?

Penantian yang tidak menjanjikan apapun..
Sebuah penantian yang melemaskan persendian,
Yang melemahkan jiwa raga..
Mengaburkan mata karena kepedihan hati terdalam
Akankah cahaya terang menyapa kembali?
Akankah canda tawa terdengar kembali?
Atau mungkin yang tersisa hanya air mata,
yang harus terkuras habis karena menantikan sentuhan kasih yang terpulihkan?

Penantianku inginkan pemulihan..
Janganlah sama dgn yg ada pada raga ini...
Karena raga ini sepertinya akan segera pudar..
bahkan mungkin hilang,
Hilang oleh sesuatu yg menakutkan,
Dan menghancurkanku perlahan2...
Ku mohon penantianku akan temukan-nya.
Meskipun hanya satu jawaban yang tersisa...untukku..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar